Pengunjung

Senin, 21 April 2014

------------------------------------------------------------------------------------------.

Kenapa?


Mengapa?




Tiadakah lagi yang dapat menahan?



Dimana?...
 

Kemana?
 
Nurani yang membuat keputusan terikat pada secarik kertas


Alangkah tajam tatapan
Mengiris luka terlanjur menganga

Kau kemanakan Kristus yang kau sanjung atas nama cintamu?


Ah, sudahlah..
Perlukah kukatakan lagi?

Sudikah aku membuang mawar (lagi) kepada serigala?
Ataukah lebih layak kuberi kau pedang dan darah domba lain?


Kau tahu jawabnya.









*Galau total pra 24 April 2014

Senin, 21 April 2014
Irene Chrysantheme


Untuk kura-kura yang begitu saja meninggalkan kekasih yang dibawanya ke pelaminan.

Kamis, 09 Januari 2014

Hati yang baru

Pertama kali dalam waktu yang cukup lama, aku menulis lagi di blog :)
Kangen nulis? rasanya ngga terlalu..
Di bulan Januari ini, ada yang ingin kubagikan...

Di bulan Desember tahun lalu, inti tema natal adalah berbagi tempat untuk sesama..

Aku berpikir sekian lama dan aku menemukan maknanya.





Sempat ada luka hati yang cukup besar mendiami diriku. Berbagai macam kisah kulalui dan menghantarkanku pada dinamika ketidakpercayaan pada sang Khalik.
Namun kembali aku meyakini bahwa ada hal yang lebih besar untuk kumengerti dan kupahami dalam perjalanan kehidupanku.


Semua terjawab, ada orang yang mengasihiku tanpa pamrih. Meski kami tidak membawa label
'pacaran' tapi kami ada sebagai sesama yang berbagi.

Kini aku mengerti, Tuhan memberikanku semua kisah pahit-manis agar aku berbagi tempat dan berbagi kasih dengan sesamaku yang butuh telinga untuk mendengar...





  Tuhan mengirim orang tersebut yang sabar mewarnai hari-hariku dan membalut setiap luka hatiku agar aku tersenyum lagi.



Intinya, aku mau bilang buat semua sobat yang membaca ini, aku ngga bilang bahwa mudah bangkit dari keterpurukan. Semuanya butuh proses. Patah hati, butuh proses. Dikecewakan juga butuh proses. Sekecil apapun perkaranya, butuh proses agar semuanya membaik.




Yang paling penting dari semua proses tersebut adalah, sertakan Tuhan didalamnya. Katakan setiap isi hatimu pada Tuhan, karena Ia yang benar-benar tahu caranya memulihkan hatimu.
Tuhan akan memberikan hal-hal baru yang ngga pernah kalian duga dan Tuhan ngga pernah tinggal diam ketika setetes saja air matamu mengalir.




Keep on spirit guys...

God loves you

Rabu, 08 Januari 2014

Warna Hatiku

Ia datang membawa merah jambu pada hati menghijau.
Tak tahukah ia bahwa tiada ruang baginya?
Tak tahukah ia bahwa terlalu rapat ia datang untuk mewarnai hati yang tak kunjung mereda?

Namun ia pergi dan membiarkan hijau untuk memudar dan berganti dengan biru setelah kuningnya kehangatan yang ia bawa untukku.
Ia mencampurkan semua itu dan menaruh sekerlip bintang untuk menemani malamku hingga pagi-pagi selanjutnya menjelang.


Ia berikan aku bintang dan teduh disetiap liku luka seok langkah di tanah perjalanan kehidupan..


Ia hanya sosok sederhana..
Ia yang mengubah setiap warna hatiku menjadi teduh dan membuatku membuka hati bagi hati-hati lain yang ingin sekedar menyapa.















Januari 2013
23:15 WIB



Senin, 07 Oktober 2013

Syair hujan

Melukis hujan diantara pelangi, menatap megahnya angkasa ditengah sempitnya jarak pandang.
Mengingat dirimu diantara sekian banyak nama yang kuketahui..



 Mengingat dirimu.
 Satu diantara pelukis pelangi di renyai hujan yang membasahi tembok hatiku.

Tembok hati yang sengaja kubangun untuk bersembunyi dari dinding-dinding drama.
Drama dia, dirimu dan semua yang nyata- nyatanya hanya menganggapku obat nyamuk.

 Aku tahu...
Aku bisa membaca..

Katamu: "No matter how thick or how big the wall, I'll always break them down"

Tapi aku tidak bisa memastikan kejujuran. Itu hanya milikmu dan hatimu.
Hanya Allah dan kamu yang tahu.


Aku hanya bisa tertawa.
Tertawa ditengah renyai hujan..

Hujan yang tak kunjung kuhentikan sebab aku tak ingin menangis.
Aku akan membiarkan hujan mewakilkannya untukku.

Untukmu



 Irene Chrysantheme
07 Oktober 2013 

Senin, 12 Agustus 2013

Renungan singkat 12 Agustus 2013

Satu bulan lebih pergumulan dan airmata per jam-Nya. Lima tahun berpikir "sanggupkah saya untuk benar-benar diproses oleh Tuhan,melalui teologi?"

Satu tahun berpikir-bertanya-yakin-kembali mempertanyakan; apakah Tuhan ada dibelakang saya saat saya benar-benar terpuruk menangis dan putus asa untuk menopang saya?

Namun satu bulan, Tuhan sungguh-sungguh membuat saya menilik perasaan dan batin saya, dan ada satu kalimat pertanyaan yang saya ajak untuk kita bersama-sama mempertanyakannya pada pribadi kita masing-masing.

" Sudahkah kita sungguh-sungguh mempersilahkan Tuhan masuk jauh lebih dalam, dalam kehidupan dan masa depan kita?"

"Apakah kita benar-benar mempercayakan hidup kita kedalam rancangan tangan-Nya ditengah segala usaha yg dilakukan?" ataukah kita hanya duduk berpangku tangan menunggu keajaiban dari Tuhan bahkan tak ayal kita mengutuki segala hal yang Tuhan izinkan terjadi dalam kehidupan kita, pribadi lepas pribadi.

Semoga kita dapat memahami bahwa Tuhan ingin kita menjadi semakin kuat dalam menjalani kehidupan sehingga menjadi berkat bagi sesama kita yg sedang putus asa.
Selamat berproses untuk mengolah kesabaran kita dan mau merendahkan hati di hadapan Tuhan.

*Irene Chrysantheme
Sekolah Tinggi Teologia Jakarta, Agustus 2013

Kamis, 16 Mei 2013

I'm quit

Keluar. Titik.
Mengapa masih ada koma?


Meranggas...
Luluh lantakkan mimpi siang hari.. Menyengat hati.

                        Mengapa harus ada dinamika, bila bahagia statis lebih menawan..

                         Semua tawa dalam stagnan, bukankah lebih indah dipandang....


Ku melihat awan mengalasi langit
Dan ia tetap indah.
Indah-Seindah pertama mengenal.


Seindah kata semangat pertama,
disaat sakit belum memperkenalkannya pada hatiku,
dari katamu..


                                 Kini kelabu itu tak ada, biru pun menjauh... putih? lupakan saja!



Hanya ada aku... lembayung senja digaris violet
Hanya ada Penciptaku.

Penciptaku.
Ia.. Ya!
Ia yang tahu kemana ku bermuara.
Akankah hari ini? ataukah esok.




Yang aku tahu,
saat ini..... KELUAR
TITIK dan Akhiri.





Akhiri hujan dari kelopak lembayung senja...
Akhiri apa yang kusebut itu CINTA.












Jakarta, 16 Mei 2013
1:55 am





** Menulis ditengah renyai hujan jiwa yang mengakhiri tariannya untuk sang awan. Menulis di hiruk pikuk cinta sahabat-sahabatku.. ditengah hati yang beranjak dari apa yang kuharapkan. I'm quit.**






Senin, 15 April 2013

Statis

Berdiri.Diam.Menatap.Bisu

Hidup.Stagnan.Berjalan.Senada

Deru.Gelombang.Diam.Kembali

Bertanya.Berpikir.Meninjau.Analisis


Daun menari, Ranting bergoyang, angin meniup
Nada mengalun, Semarak bergemuruh, Dinamika naik-turun.

Lagi.Lagi.Lagi. Diam.

Diam.Diam.Diam

Paling jauh.... Statis.






Irene Chrysantheme (Rene)
14:38
15042013